Nerah Romayanti
04.07.1766
E/ KP/ VI
Pengertian
Hidrosefalus adalah keadaan saat cairan otak (cairan jernih yang mengelilingi otak dan susunan saraf dan sebagai bantalan) tidak dapat dialirkan keluar dari otak. Cairan tersebut menumpuk di dalam otak.
Hidrosefalus dapat menyebabkan kepala bayi dan anak kecil membesar karena cairan otak yang berlebih. Pada anak besar yang ubun-ubun sudah tertutup, hidrosefalus dapat menyebabkan sakit yang amat sangat di kepala karena peningkatan tekanan dalam rongga kepala.
Jika tidak dilakukan tindakan maka hidrosefalus dapat menyebabkan kerusakan otak, gangguan fisik dan mental bahkan kematian. Dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat maka anak dengan hidrosefalus dapat pulih kembali.
Hidrosefalus dapat menyebabkan kepala bayi dan anak kecil membesar karena cairan otak yang berlebih. Pada anak besar yang ubun-ubun sudah tertutup, hidrosefalus dapat menyebabkan sakit yang amat sangat di kepala karena peningkatan tekanan dalam rongga kepala.
Jika tidak dilakukan tindakan maka hidrosefalus dapat menyebabkan kerusakan otak, gangguan fisik dan mental bahkan kematian. Dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat maka anak dengan hidrosefalus dapat pulih kembali.
Penyebab hidrosefalus
Cairan otak normalnya akan mengalir melalui saluran (ventrikel) dan keluar melalui penampungan kecil (sisterna) yang berada di dasar otak. Cairan otak berfungsi mengalirkan makanan dan membuang hasil metabolisme dari otak dan disalurkan ke dalam pembuluh darah.
Jika ada sumbatan di ventrikel maka cairan otak akan menumpuk mengakibatkan hidrosefalus. Penumpukan cairan otak juga bisa terjadi jika pleksus koroidales (penghasil cairan otak) memproduksi cairan otak secara berlebihan atau cairan otak tidak dapat disalurkan ke pembuluh darah.
Jika ada sumbatan di ventrikel maka cairan otak akan menumpuk mengakibatkan hidrosefalus. Penumpukan cairan otak juga bisa terjadi jika pleksus koroidales (penghasil cairan otak) memproduksi cairan otak secara berlebihan atau cairan otak tidak dapat disalurkan ke pembuluh darah.
Tanda pada bayi
Tanda dari hidrosefalus tergantung dari usia bayi atau anak.
Bayi di bawah 1 tahun akan memberikan gejala pembesaran kepala karena tulang tengkorak belum bersatu (ubun-ubun belum menutup). Selain kepala yang membesar, tanda lainnya :
• Ubun-ubun membonjol
• Ada celah antara tulang tengkorak
• Peningkatan lingkar kepala
• Pembuluh darah yang membesar di kulit
• Mata yang turun ke dalam kelopak mata bawah (sehingga tidak terlihat seluruhnya)
Bayi/anak dapat juga mengalami muntah, kejang, tidur terus-menerus, rewel. Pada kasus yang berat anak dapat gagal tumbuh atau tidak berkembang sesuai usianya.
Tanda dari hidrosefalus tergantung dari usia bayi atau anak.
Bayi di bawah 1 tahun akan memberikan gejala pembesaran kepala karena tulang tengkorak belum bersatu (ubun-ubun belum menutup). Selain kepala yang membesar, tanda lainnya :
• Ubun-ubun membonjol
• Ada celah antara tulang tengkorak
• Peningkatan lingkar kepala
• Pembuluh darah yang membesar di kulit
• Mata yang turun ke dalam kelopak mata bawah (sehingga tidak terlihat seluruhnya)
Bayi/anak dapat juga mengalami muntah, kejang, tidur terus-menerus, rewel. Pada kasus yang berat anak dapat gagal tumbuh atau tidak berkembang sesuai usianya.
Tanda pada anak besar
Pada anak yang sudah tertutup ubun-ubunnya maka tidak mudah mengenali pembesaran kepala karena penumpukan cairan di dalamnya. Pada keadaan ini peningkatan tekanan pada otak menyebabkan sakit kepala berat pada tengah malam atau pagi hari. Sakit kepala dapat disertai :
• Mual dan muntah
• Tidur terus menerus
• Gangguan keseimbangan dan motorik
• Pandangan ganda
• Juling
• Kejang
Perubahan perilaku, kehilangan kemampuan seperti berjalan atau berbicara dan gangguan ingatan dapat muncul pada keadaan yang sudah lanjut.
Pada anak yang sudah tertutup ubun-ubunnya maka tidak mudah mengenali pembesaran kepala karena penumpukan cairan di dalamnya. Pada keadaan ini peningkatan tekanan pada otak menyebabkan sakit kepala berat pada tengah malam atau pagi hari. Sakit kepala dapat disertai :
• Mual dan muntah
• Tidur terus menerus
• Gangguan keseimbangan dan motorik
• Pandangan ganda
• Juling
• Kejang
Perubahan perilaku, kehilangan kemampuan seperti berjalan atau berbicara dan gangguan ingatan dapat muncul pada keadaan yang sudah lanjut.
Diagnosis
Anak yang menunjukkan tanda dan gejala di atas sebaiknya diperiksa oleh dokter sesegera mungkin. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan pemeriksaan tambahan seperti USG (bila ubun-ubun kepala belum tertutup), CT scan dan MRI untuk mendapat gambaran di kepala.
Proses USG dan CT scan memancarkan frekuensi atau radiasi atau gelombang suara yang sangat rendah dan tidak berbahaya.
Anak yang menunjukkan tanda dan gejala di atas sebaiknya diperiksa oleh dokter sesegera mungkin. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan pemeriksaan tambahan seperti USG (bila ubun-ubun kepala belum tertutup), CT scan dan MRI untuk mendapat gambaran di kepala.
Proses USG dan CT scan memancarkan frekuensi atau radiasi atau gelombang suara yang sangat rendah dan tidak berbahaya.
Pembuatan saluran (shunt)
Jika diagnosis ditegakkan hidrosefalus maka tatalaksana akan disesuaikan dengan usia anak dan penyebab penumpukan cairan otak, apakah karena sumbatan, produksi berlebihan atau penyebab lainnya, dan kondisi kesehatan anak secara keseluruhan.
Proses pembuatan saluran untuk mengalirkan cairan otak dilakukan dengan pembedahan dengan memasang selang (kateter) ke dalam saluran cairan otak (ventrikel) dan ujung lainnya di tanam di rongga perut, rongga jantung atau ruang di sekitar paru-paru tempat cairan dapat diserap oleh pembuluh darah. Katup pada sistem saluran tersebut untuk mengatur alirannya, mencegah agar tidak berlebihan atau kekurangan dalam aliran pengeluaran cairan otak.
Pembuatan saluran adalah tatalaksana yang efektif untuk hidrosefalus, namun terdapat kemungkinan kegagalan dan komplikasi. Sekitar 30% saluran yang dibuat dapat berhenti bekerja dalam 1 tahun dengan kegagalan sekitar 5% setiap tahun berikutnya. Infeksi terjadi 5-10% pembuatan saluran. Tanda infeksi seperti demam dan kaku leher (kuduk) dan merasakan nyeri tekan pada saluran yang dipasang dan perut. Infeksi umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama setelah pemasangan saluran dan memerlukan pencopotan saluran untuk sementara dan anak mendapat antibiotik selama 2 minggu.
Proses pembuatan saluran untuk mengalirkan cairan otak dilakukan dengan pembedahan dengan memasang selang (kateter) ke dalam saluran cairan otak (ventrikel) dan ujung lainnya di tanam di rongga perut, rongga jantung atau ruang di sekitar paru-paru tempat cairan dapat diserap oleh pembuluh darah. Katup pada sistem saluran tersebut untuk mengatur alirannya, mencegah agar tidak berlebihan atau kekurangan dalam aliran pengeluaran cairan otak.
Pembuatan saluran adalah tatalaksana yang efektif untuk hidrosefalus, namun terdapat kemungkinan kegagalan dan komplikasi. Sekitar 30% saluran yang dibuat dapat berhenti bekerja dalam 1 tahun dengan kegagalan sekitar 5% setiap tahun berikutnya. Infeksi terjadi 5-10% pembuatan saluran. Tanda infeksi seperti demam dan kaku leher (kuduk) dan merasakan nyeri tekan pada saluran yang dipasang dan perut. Infeksi umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama setelah pemasangan saluran dan memerlukan pencopotan saluran untuk sementara dan anak mendapat antibiotik selama 2 minggu.
Ventrikulektomi
Pembedahan minimal dengan membuat saluran/lubang pengeluaran cairan otak yang baru di ventrikel. Langkah ini sebagai pilihan pada anak >6 bulan dengan angka keberhasilan yang lebih tinggi dan angka infeksi yang lebih rendah.
Pembedahan minimal dengan membuat saluran/lubang pengeluaran cairan otak yang baru di ventrikel. Langkah ini sebagai pilihan pada anak >6 bulan dengan angka keberhasilan yang lebih tinggi dan angka infeksi yang lebih rendah.
Dengan tatalaksana yang tepat maka anak dengan hidrosefalus dapat hidup dengan normal. Pada anak dengan masalah kesehatan yang kompleks seperti spina bifida atau perdarahan dalam otak pada prematuritas dapat mengalami komplikasi karena penyakit yang mendasarinya. Pada anak-anak dengan kondisi kesehatan tersebut tatalaksana dini dapat meningkatkan kemungkinan pemulihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar